Wednesday, 22 May 2013

Pemberitahuan Bagi Pelanggan

Diberitahukan bagi pelanggan (pasien) UPT Labkes Kota Bandung
Untuk peserta Askes diharuskan mentaati sarat-sarat sebagai berikut :

1. Membawa Surat Rujukan dari puskesmas / RS
2. Kelengkapan surat rujukan dari Puskesmas harus ada :
    a. Nomor register ( Bulan dan tahun )
    b. Diagnosa Penyakit ( tidak boleh diisi dengan Check Up )
    c. Cap Puskesmas
    d. Tanda tangan dokter pemeriksa

3. Kelengkapan surat rujukan dari Rumah Sakit harus ada :
    a. Surat Jaminan Pelayanan ( SJP )
    b. Surat Rujukan harus di ketahui ( Acc ) oleh pihak ASKES di rumah sakit setempat

4. Surat Rujukan masih berlaku ( 1 bulan dari tanggal diterbitkannya rujukan )

5. Menunjukan Askes asli yang baru (ada barcode) dan Foto Copy sebanyak 1 lembar.
6. Parameter pemeriksaan disesuaikan dengan Surat Rujukan berasal
    a. Surat Rujukan dari Puskesmas  : hanya 5 Parameter yang di cover oleh PT. ASKES  sesuai dengan
        diagnosa
    b. Surat Rujukan dari Rumah Sakit : parameter pemeriksaan dapat dilayani sesuai dengan yang disetujui
       ( acc) oleh petugas PT ASKES rumah sakit setempat.
    c. Jika melebihi parameter yang telah ditentukan atau yang disetujui oleh ASKES maka pembiayaan
        pemeriksaan lainnya ditanggung oleh pelanggan.

Untuk peserta umum :
- Tidak ada persyaratan khusus, boleh dengan membawa rujukan atau tidak
- Biaya disesuaikan dengan PERDA yang berlaku di Kota Bandung

Monday, 20 May 2013

Diabetes Melitus

  • Pengetian Diabetes :
Diabetes Melitus (DM) merupakan syndrom gangguan metabolisme secara genetis dan klinis termasuk heterogen akibat defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas dari insulin yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik baik pada mata, ginjal, neurologis dan pembuluh darah.
  • Type-type Diabetes Melitus :
 Menurut Smeltzer, S.C dan Bare, B.G, alih bahasa Hartono A, dkk, 2001: 1220 diabetes mellitus terbagi kedalam beberapa klasifikasi atau tipe-tipe tertentu diantaranya:
a.       Tipe I: Diabetes mellitus tergantung insulin atau IDDM (Insulin Independent Diabetes Melitus).
b.      Tipe II: Diabetes mellitus tidak tergantung insulin atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus).
c.       Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan sindrom tertentu, seperti:
1)      Penyakit pancreas
2)      Kelainan hormonal
3)      Obat/bahan kimia
4)      Kelainan reseptor dan kelainan genital
d.      Diabetes mellitus gestasional atau GDM (Gestasional Diabetes Melitus.
e.       Diabetes karena kerusakan toleransi glukosa.
 
  • Tanda dan Gejala Diabetes Melitus Tipe II (NIDDM)
  • Polifagia
  • Poliuria
  • Polidipsia
  • Lemas
  • Berat badan turun
  • Mengantuk (somnolen) yang terjadi selama beberapa hari atau beberapa minggu
  • Kesemutan
  • Gatal
  • Mata kabur
  • Impotensi pada laki-laki
  • Pruritus vulva pada perempuan    
Terapi : 
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes mellitus adalah mencapai kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadinya hipoglikemia dan gangguan serius pada pola aktivitas pasien.

Ada lima komponen dalam penatalaksanaan diabetes mellitus :

1)   Diet  
Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes. Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan 
berikut :

(a)      Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya vitamin dan mineral)
(b)     Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
(c)      Memenuhi kebutuhan energi
(d)     Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis
(e)      Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat


2) Latihan
Latihan sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor risiko kardiovaskuler. Latihan akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Sirkulasi darah dan tonus otot juga diperbaiki dengan berolahraga. Latihan dengan cara melawan tahanan (resistance training) dapat meningkatkan lean body mass dan dengan demikian menambah laju metabolisme istirahat (resting metabolic rate).

Pedoman umum latihan pada diabetes :

  • Gunakan alas kaki yang tepat, dan bila perlu alat pelindung kaki lainnya 
  • Hindari latihan dalam udara yang sangat panas atau dingin
  • Periksa kaki setiap hari sesudah melakukan latihan
  • Hindari latihan pada saat pengendalian metabolik buruk
3) Pemeriksaan Kadar Gula Darah Secara Berkala
Dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri (SMBG; Self-monitoring of blood glucose), penderita diabetes kini dapat mengatur terapinya untuk mengendalikan kadar glukosa darah secara optimal. Cara ini memungkinkan deteksi dan pencegahan hipoglikemia serta hiperglikemiadan berperan dalam menentukan kadar glukosa darah normal yang kemungkinan aka mengurangi komplikasi diabetes jangka panjang.