Thursday, 16 May 2013

Apa itu Rematik ?



Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus, suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur klain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut reumatik termasuk penyakit jaringan ika

PENDAHULUAN

Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya.

Anatomi-Fisiologi Sendi






Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk “meminyaki” sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.
Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai mempunyai fungsi ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan berfungsi baik, maka diperlukan matriks rawan yang baik pula.
Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu :
  • Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air, hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis
  • Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan
Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti enzim.

Gejala Sama, Jenis Berbeda

Kebanyakan orang tahu bahwa rematik menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan kadang-kadang pembengkakan pada sendi. Tapi, rematik juga dapat mempengaruhi otot dan tendon (tempat otot melekat), yang mungkin tidak bengkak tetapi tetap sakit.
Jenis rematik ada kuranglebih 100 macam, yang paling umum adalah Osteoarthritis, Rheumathoid Arthritis dan Gout (Arthritis Pirai).

OSTEOARTHRITIS (OA)

  • Definisi : Osteoartritis / penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendi, yang berkembangnya secara lambat.
  • Penyebabnya : tidak diketahui.
  • Lokasi sendi yang terkena : sendi tangan / kaki, sendi-sendi besar yang menanggung beban/berat badan tubuh kita (sendi tulang belakang, sendi lutut, sendi panggul).
  • Faktor resiko Osteoarhtritis :
    - faktor usia ( sering pada usia diatas 60 tahun )
    - jenis kelamin ( frekuensi OA lebih banyak pada wanita diatas usia 50 tahun)
    - genetik (keturunan)
    - kegemukan
    - cedera sendi ( akibat pekerjaan & olahraga )
  • Gejala OA
    - nyeri sendi yang khas yaitu nyeri yang bertambah berat pada waktu menopang berat badan atau waktu aktivitas (melakukan gerakan), dan membaik bila diistirahatkan
    - gerakan sendi menjadi terhambat karena nyeri
    - pada beberapa penderita, nyeri sendi atau kaku sendi dapat timbul setelah istirahat lama, misalnya duduk di kursi atau mobil (perjalanan jauh), atau setelah bangun tidur di pagi hari
    - kadang disertai suara gemeretak/kemretek pada sendi yang sakit
    - penderita mungkin menunjukkan salah satu sendinya (sering lutut atau tangan) secara perlahan membesar

Gambaran Osteoarthritis



RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)

  • Definisi : suatu penyakit autoimun dimana persendian secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Biasanya muncul pada usia antara 25-50 tahun,tapi bisa juga diluar usia itu
  • Penyebabnya : belum dapat diketahui secara pasti
  • Gejala yang ditimbulkan :
    - kaku pada persendian ↦ sekitarnya pada pagi hari yang berlangsung lebih dari 1 jam
    - pembengkakan pada sendi ( minimal 3 sendi secara bersamaan ) misalnya : pada sendi jari-jari tangan / kaki, sendi pergelangan tangan / kaki, sendi siku, sendi pinggul, atau sendi lutut
    - peradangan tersebut bisa terjadi pada kedua belah sisi, dapat disertai timbulnya nodul / benjolan dibawah kulit
    - selain itu bisa timbul perubahan bentuk sendi (deformitas) akibat kerusakan rawan sendi & erosi tulang disekitar sendi
    - pada RA juga bisa disertai dengan demam, lemah, dan nafsu makan berkurang
  • Pada pemeriksaan laboratorium : Faktor Reumatoid serum menunjukkan adanya titer abnormal.
  • Radiologis : pada sinar-X tangan / pergelangan tangan menunjukkan adanya erosi/dekalsifikasi tulang pada sendi & sekitarnya.

GOUT (ARTHRITIS PIRAI)

  • Definisi : suatu penyakit yang ditandai dengan serangan nyeri sendi yang berulang-ulang dan tiba-tiba, peradangan sendi bersifat menahun (kronis) dan setelah terjadi serangan berulang, sendi bisa menjadi bengkok
  • Penyebabnya : karena tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia)
  • Lokasi sendi yang terkena : biasanya adalah pangkal ibu jari kaki, meskipun demikian serangan ini bisa terjadi pada persendian lain, seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan atau jari tangan
  • Gejala : gout berkembang dalam 4 tahap :
1.    Tahap Asimptomatik : Pada tahap ini kadar asam urat dalam darah meningkat, tidak menimbulkan gejala.
2.    Tahap Akut : Serangan akut pertama datang tiba-tiba dan cepat memuncak, umumnya terjadi pada tengah malam atau menjelang pagi. Serangan ini berupa rasa nyeri yang hebat pada sendi yang terkena, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan perlahan-lahan akan sembuh spontan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 14 hari.
3.    Tahap Interkritikal : Pada tahap ini penderita dapat kembali bergerak normal serta melakukan berbagai aktivitas olahraga tanpa merasa sakit sama sekali. Kalau rasa nyeri pada serangan pertama itu hilang bukan berarti penyakit sembuh total, biasanya beberapa tahun kemudian akan ada serangan kedua. Namun ada juga serangan yang terjadi hanya sekali sepanjang hidup, semua ini tergantung bagaimana sipenderita mengatasinya.
4.    Tahap Kronik : Tahap ini akan terjadi bila penyakit diabaikan sehingga menjadi akut. Frekuensi serangan akan meningkat 4-5 kali setahun tanpa disertai masa bebas serangan. Masa sakit menjadi lebih panjang bahkan kadang rasa nyerinya berlangsung terus-menerus disertai bengkak dan kaku pada sendi yang sakit.

Gambaran Gout (Arthritis Pirai

 









Asam Urat, Seberapa Gawat?



Gout atau penyakit asam urat adalah suatu penyakit yang sudah dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai "penyakit para raja dan raja dari penyakit" karena sering muncul pada kelompok masyarakat dengan kemampuan sosial-ekonomi tinggi yang sering mengonsumsi daging (yaitu keluarga kerajaan pada zaman dahulu) serta karena menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat. Gout sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena dipercaya bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi.

Gout disebabkan karena adanya penumpukan asam urat didalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi asam urat yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan yang kaya akan purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi) yang akut, kadang-kadang disertai dengan pembentukan kristal natrium urat yang besar (yang dinamakan tophus), deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan adanya cedera pada ginjal.

Gout dapat dibedakan menjadi gout dalam bentuk primer (90%) dan sekunder (10%). Gout primer adalah kasus gout dimana penyebabnya tidak diketahui atau karena akibat kelainan proses metabolisme didalam tubuh. Sedangkan gout sekunder adalah kasus gout dimana penyebabnya dapat diketahui. Sekitar 90% pasien gout primer adalah pria yang berusia lebih dari 30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya terjadi setelah menopause. Diperkirakan bahwa gout terjadi pada 840 orang setiap 100.000 orang. Gout sangat berkaitan dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes.

Berdasarkan pernyataan dari The American Rheumatism Association,?kriteria diagnosa untuk penyakit gout adalah:
  • Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi
  • Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik
  • Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut
  • Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari
  • Oligoarthritis
  • Kemerahan di sekitar sendi yang meradang
  • Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL)
  • Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)
Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita biasanya diberikan terapi untuk mengurangi peradangannya, yaitu dengan memberikan obat analgesik atau kortikosteroid. Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat didalam tubuh.

Kondisi yang terkait dengan hiperurisemia adalah diet kaya purin, obesitas, serta konsumsi alkohol. Purin merupakan senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat didalam tubuh. Alkohol merupakan salah satu sumber purin dan juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal sehingga disarankan untuk tidak sering mengonsumsi alkohol. Pasien juga disarankan untukminum air dalam jumlah yang banyak (2 liter atau lebih setiap harinya) karena akan membantu pembuangan urat dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih. Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya akan purin, antara lain daging (daging sapi, babi, kambing), makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam, jamur, dan kembang kol.

New England Journal of Medicine pernah memuat artikel penelitian tentang konsumsi makanan yang kaya purin, protein, serta produk susu dan risiko penyakit gout pada pria. Penelitian tersebut dilakukan selama 12 tahun terhadap populasi tenaga kesehatan pria di Amerika Serikat, yang berusia 40-75 tahun. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap hubungan antara faktor risiko diet dan kasus gout baru. Para peneliti menggunakan kriteria gout berdasarkan American College of Rheumatology. Diet dari setiap responden dinilai ulang setiap empat tahun dengan menggunakan kuesioner.

Dari 47.150 responden selama 12 tahun penelitian akhirnya diperoleh 730 kasus gout baru. Para peneliti menemukan adanya peningkatan risiko gout ketika responden mengonsumsi daging atau seafood dalam jumlah yang banyak. Namun, tidak ditemukan peningkatan risiko gout ketikan mereka mengonsumsi protein hewani maupun nabati dalam jumlah yang banyak. Para peneliti juga membuktikan adanya hubungan yang terbalik antara konsumsi produk susu (khususnya yang rendah lemak) terhadap penyakit gout.

No comments:

Post a Comment